Proses reading telah dimulai!
Hari Kamis-Jumat, 28-29 Oktober lalu, para pemain dan beberapa kru berkumpul di rumah tantenya Kiky untuk reading.
Di hari pertama, kegiatan difokuskan pada membaca dialog dengan intonasi. Dalam 4 jam reading (pukul 14.00-18.00 WIB), para pemain berhasil menuntaskan semua scene.
Suasana reading |
(Memperkenalkan) Anne, pemeran Chyntia |
Banyak makanan! :D |
Pemeran Tama dan Adhel latihan berdialog |
Siapa yang panjang tangan? Heuheu... |
Serius nonton yang lagi akting |
Ceritanya Robby jadi rak buku, nih |
Kiky jadi rak baju. Hohoho. Atau, jadi Mbak pramuniaga? |
Pemeran orang tua Adhella dan anak kecil bernama Reza belum ditemukan nih. Dept. Penyutradaraan mulai pusing. Hmm.. ada yang bersedia bantuin?
-Sintamilia-
Dept. of Behind The Scene
Lisma (Manajer Lokasi) sedang presentasi
Bicky (Sutradara), Kiky (Astrada 1), Steva (Astrada 2), Yuki (Penata Artistik), Laila (Manajer Produksi), dan Robby (Produser) jadi yang paling depan mengerumuni laptop, melihat foto-foto hasil hunting Lisma
Di bagian belakang ada Fadhli (Penata Kamera) dan Reza (Set & Properti). Hayo tebak, mereka menertawakan apa? :D
"Contekan" Lisma
Mendiskusikan penempatan kamera di lokasi
Alvi (Kru BTS) sempat hadir di akhir rapat, setelah dijemput Bicky :D
Malam ini, atau lebih tepatnya sudah pagi, nggak ada lagi yang bisa saya lakukan selain buka komputer. Mata ini rasanya susah banget diajak kompromi untuk tidur walaupun kepala kayaknya juga sudah nggak bisa diajak tegak. Jadilah duduk senderan di pinggir tempat tidur sambil diganjel bantal dan memangku laptop, mulai menulis.
Harusnya cerita ini tidak saya taruh di kolom diskusi punya Mas Gugun tentang peristiwa yang berkesan seumur hidup tapi, lantaran hidup saya yang begini-begini saja kayaknya semua peristiwanya juga nggak terlalu berkesan deh. Yah kalau kata teman saya bilang, biarkan hidup mengalir seperti air deh. Tapi karena cuma ada kolom diskusi cerita berkesan ya udah deh saya taruh di sini.
Tahu nggak sih kalau kita punya kelainan yang buat kita beda dari orang lain pasti tanggapan orang yang bertemu kita juga bakal unik, apalagi mereka yang belum tahu banyak. Nah, kejadiannya sih sebenarnya nggak sengaja.
Waktu itu bukan hal yang pertama pulang dari RSCM naik kereta ekonomi yang penumpangnya berjubel sampai ke atap kereta. Nggak ada tempat longgar kalau pulang di jam 5-8 malam. Semua kereta yang judulnya ekonomi pasti penuh, waktu itu belum ada kereta ekonomi AC dan kereta ekspress yang isinya orang-orang rapi nggak berhenti di stasiun Manggarai tempat saya menunggu kereta. Alhasil, daripada pulang terlalu malam saya pun memaksakan diri untuk masuk kereta.
Butuh seni tersendiri buat masuk gerbong yang kayak kaleng oven ini. Ada peraturan yang tidak tertulis kalau naik kereta. Buat cowok yang punya badan ngapas buat digencet biasanya nggak bakal dikasih jalan buat masuk kalau gerbong sudah padat. Butuh tenaga besar buat mendesak orang-orang yang sengaja bergelantungan di depan pintu. Kayaknya kesan penuh ini juga dibuat para copet yang nyamar jadi penumpang supaya mereka bisa dengan leluasa menyilet dan merogoh tas dan kantong orang. Percaya deh, kalau yang ini saya sudah pengalaman. Pengalaman dicopet pastinya, buktinya ada 3 handphone yang dah lenyap di kereta.
Nah, kalau sudah begini butuh, seni tersendiri buat masuk kereta caranya ya kita mesti cerdik. Orang-orang di kereta pasti memberi jalan buat para ibu-ibu terutama yang sudah berumur dan badannya cukup gede. Bukan apa kalau mereka tersangkut di pntu urusannya bakal lebih panjang karena suami mereka yang ada di belakang bakal marah nggak karuan. Nah, kalau keadaanya seperti ini kita yang mesti bergerak cepat segera saja bergerak di belakang ibu-ibu itu kalau perlu bisa juga berlagak membuka jalan buat ibu-ibu itu. Nah kalau sudah begini semua senang kan ibu-ibu itu bisa masuk kita pun juga leluasa masuk ke dalam.
Tapi persoalannya nggak selesai sampai di situ. Kebanyakan orang nggak bakal tahu kalau kita adalah pengidap Hemofilia sampai kita sendiri yang memberitahu dan karena kita nggak kelihatan seperti orang sakit maka nggak ada juga yang sudi bertukar posisi memberi tempat duduk buat kita di kereta. Yang ada malah kita yang kadang-kadang disuruh berdiri.
Nah, kejadiannya waktu itu terjadi sesudah saya berdiri selama satu setengah jam di gerbong kereta. So pasti dari atas ke bawah semua sendi berasa copot. Kalau sudah begini biasanya saya sudah tidak bisa lagi mengendalikan jalan lantaran rasa pegal, sakit sama lemas bercampur jadi satu. Akibatnya ya sudah pasti ketahuan, tidak sengaja kaki saya terperosok ke dalam sebuah lubang yang ada di dalam gerbong. Duh, siapa pula yang iseng buat lubang di dalam kereta yang gelap kayak begini? Yah, harap maklum deh namanya juga kereta ekonomi jadi wajar kalau kondisinya juga ekonomis.
Tapi bukan itu yang jadi masalah sekarang, yang jadi masalah adalah kaki yang sudah cenat-cenut sekarang tambah bercenut. Buat seorang Hemofilia yang dah ahli merasakan aura kesakitan (duh apa coba?) keadaan kayak begini bakal berubah jadi bengkak.
Untung saat itu jaman sudah jadi lebih baik. Obat yang dulu berbentuk darah cair sekarang sudah berubah jadi bubuk yang siap tersaji buat digunakan. Dengan perasaan tidak terlalu khawatir akhirnya saya pun pulang ke rumah dan berharap untuk segera disuntik.
Tapi, dasar lagi apes! Sesampainya di rumah saya baru sadar kalau saya lupa untuk membeli tabung suntik, sama saja bohong kalau begini! Akhirnya walaupun badan sudah terasa capek, mata ngantuk, saya pun pergi ke sebuah rumah sakit yang lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah.
Dan tahu nggak? Justru di rumah sakit ini saya mendapatkan kejutan, yang jelas bukan kejutan ulang tahun karena saat itu baru bulan Juni. Masih enam bulan lagi saya berulang tahun. Sama seperti di rumah sakit yang lain mereka pasti meminta data yang jelas mengenai riwayat pasien, tapi itu bukan perkara sulit karena saya sudah menyiapkan semuanya dan segera saya sodorkan ke hadapan dokter jaga sambil bilang kalau saya minta tolong untuk disuntik konsentrat. Dokter itu awalnya cuma melihat saya seperti tidak percaya, awalnya ragu tapi kemudian dia cuma berucap kagum “Hebat ya kamu bisa hidup sampai sebesar ini?” dan menyalami saya berkali-kali seperti baru melihat orang sakti keluar gua.Awalnya saya cuma bisa bengong, bingung mau bilang apa yang keluar dari mulut saya spontan saat itu cuma “Eh ya bisa lah dok, Saya kan dikasih makan.”
Usut punya usut ternyata ya karena kurang informasi dokter itu mengira kalau semua penderita Hemofilia nggak bakal bisa hidup lebih dari usia belasan sementara waktu itu umur saya sudah lumayan lah buat dibilang ABG :P.
Akhirnya saya mengerti juga kadang-kadang banyak orang masih salah mengira tentang Hemofilia karena kurangnya informasi. Buat pelajaran buat saya juga sih kalau saya juga perlu buat bercerita tentang Hemofilia. Tapi kayaknya keren juga kalau setiap saya bilang kalau saya adalah penderita Hemofilia saya malah disangka orang sakti.
-Antonius Ari Sudana-
*di-copas dari note facebook dengan seizin penulis
Minggu ini dipenuhi oleh berbagai keanehan. Adalah gw selalu mendapatkan diri gw basah kuyup kehujanan di atas motor sepulang dari Bandung (menuju Jatinangor). Gw mual ketika makan Sambal Ayam Goreng ABC, yg sebelumnya sangat gw suka. Dan yg paling aneh adalah, gw jadi rajin nyuci baju, (astaga! Adakah benar kiamat sebentar lagi?).
Penantang Hujan
Gathering Hemofilia Bandung yang diselenggarakan "Yayasan peduli hemofilia" Bandung 17 Oktober 2010 lalu cukup mengagetkan saya, pasalnya ada tipe hemofilia yang kali itu pertama saya dengar. "Hemofilia tipe C", yaps itulah yang terlontar saat penjelasan hemofilia oleh Mas Chandra dari YPH.
Memang ini tipe baru yang informasinya-pun belum banyak. Tapi yang jelas, hemofilia ini terjadi kekurangan faktor pembeku darah ke XI (Sebelas). Termasuk literatur luar negeri juga belum banyak menyinggung tentang tipe C selain sebatas penyebabnya, semisal World Federation of Hemophilia.
HMHI Pusat (RSCM- Jakarta) membenarkan adanya Hemofilia tipe C melalui komunikasi Email beberapa waktu lalu. "Kalau Hemofilia C sebenarnya masih jadi perdebatan buat di Indonesia lantaran belum ada pemeriksaan lab yang bisa memastikan kalau dia kekurangan faktor XI di sini" tukas Antonius Ari Sudana (Pengurus HMHI Jakarta).
Ya mari kita tunggu saja kabar selanjutnya tentang si hemofilia tipe terbaru... "C"
hai hai haai semua para pecinta 89 project!
kenalkan..
saya Lisma Hardiyanti,,sang Location Manager!
sbelum nyeritain tentang betapa hectic n gila nya nyari lokasi (lebay),
mending nyerita tentang knapa saya bisa join d 89 dulu kali yaaa..
*pengeneksismodeon. :p
jadi bgini teman temiin,,
sebenarnya saya bukanlah seorang anak pelem apalagi disebut sineas muda (oowww,,jauh bgt!)..
saya hanya suka menonton dan menikmati nya saja, dan gak pernah kpikiran jg bwt bikin pelem..
(yaahh,,scara yah kuliah nya aja d farmasi,,nyambung bgt kan ama pelem? :p )
pernah sih sebenernya bikin 1x,,tapi saya nya jg nampang hungkul d produksi itu mah (brasa talent)..hahahahhaaa..
tapi pada suatu hari, tibalah sms yg sangat mengagetkan sampe bikin jantung mw copot..yaituuu (jeng jeng jeeeng) #lagilagilebay,,
saya d tawarin jd Location n Property Manager!!!!
(dan stelah d konfirm sama Robby Prasetyo sang Produser, ternyata bukan property, tapi lebih tepat nya logistic yaaa..tolongg..)
sms ini dilayangkan oleh seorang (atw lebih? hehehee..) Unit Production Manager kitaa,, yaitu Laila Ramdhini..
otomatis dongg c saya teh kaget gilaaa..
"ada apaan nih c lela ngirim sms bginian? lg kesambet atw gmn nih anak?"
dan sesingkat-singkatnya cerita, c saya pun meng-acc (ciyehh,,brasa asdos! :D) ajakan tsb..
yah,ahirnya saya bener bener masuk k dalam 'jurang' 89..
tapi ini bukan sekedar jurang,,
saya suka (malah udah jatuh cinta) sama jurang ini..
(yaahh,,walopun harus memikul tugas yg amat sangat berat..hehee)
nah,bgitulah awal perkenalan saya ama 89..
jadi mari kita berlanjut k jobdesc sayaa..
seperti yg tadi udah dsebutin, klo saya tuh jd Location Manager..
jadi yaa jobdesc nya nyari lokasi laaahh..
tapi tentu nya yg sesuai sama script,,
(masa iya dsuruh nyari taman, malah ntar saya nyari supermarket..heeee..)
dan ternyata nyari lokasi tuh susah susah susah susah gampang (inti nya mah heseeee! :p)..
dahsyatlah pokoknya.. :D
contoh nya:
saya dsuruh nyari rumah adhel dengan beberapa kriteria yg tidak mungkin disebutkan tapi akan tersebutkan seiring dgn ada nya tulisan ini (eehehehee),,
dan sekitar 2 minggu yg lalu, 'jalan jalan' lah saya (saat itu dtemani seorang additional crew bwt lokasi bernama Alam Jenuin-->special big thanks 4 him..) ke sebuah perumahan di kawasan dago atas yg emang bpotensi bwt dapet rumah dgn kriteria 'ituu'..
dan ternyataaaa beneran nemuu!
sampe berkali kali liat itu rumah dan berkali kali ga percaya klo itu rumah! :))
ahirnya,,kita lewat berkali kali (lagi) d depan rumah itu..
niat baik nya sih pengen motoin dulu (ga salah kan motoin rumah tanpa ijin pemilik? :p),,
saya pun ngeluarin kamera siap2 membidik,,
eh ternyataaaaaaa..
d depan rumah itu ada 2 orang satpam (atw ajudan,,karna emang bajunya udah kyk paswanpres) yg mondar mandir kayak setrikaan..
ampun,,itu lebih serem daripada ada plang 'awas anjing galak!' ..
ahirnya kita berdua pun langsung ngibriit takut dikira maling! :))
dan pergi dari perumahan itu tanpa hasil..hhuuhuhu..(nangis bombay)..
walopun banyak ditolak sana sini,
tapi kita harus trus berjuang hari itu..
walau hujan dan badai menghadang! (untungnya hari itu cerah2 aja.. :D)
sampe tibalah pada survey lokasi terakhir (soalnya udah maghrib),,
yaitu d sebuah kafe d kawasan braga..
kita langsung suka sama kafe itu,,
soalnya emang unik bgt!
jadi d dalem kafe nya itu ada butik nya jg (2 lokasi bs lgsg dapet kan tuh! *ngarep!)..
dan berkenalan lah saya sama sang pemilik..
tadinya udah takut dtolak jg (bdasarkan pengalaman nyari lokasi sebelumnya)..
tapi tak disangka tak dinyana,,
sang pemilik amat sangatlah welcome skaleeeeee..
seneng bgt deh hari itu bisa ketemu sama org yg baik hati tidak sombong dan rajin menabung kayak gt..heehee..
selain emang welcome skali,
yg ngangetin (lagi), ternyata doi punya sodara pengidap hemofilia..
wahhhh,,what a surprise?!
ahirnya kita ngobrol sangat panjang dan sangat lebar (jd brpkah luas persegi panjang tsb? :p),,
dari ttg proyek 89 sampe ttg kesan kesan kuliah d unpad (emang doi alumni unpad angkatan jebot..hehe..)
dan saya harap sih lokasi ini beneran ntar bakalan dipake..
jarang2 dapet pemilik kafe yg kyk gt..hehee..
ahirnya selesai lah pencarian lokasi yg amat sangat melelahkan hari ituu,,
ditutup dengan perasaan senang dan juga damai (naon sih?)..
dan bsok (eh hari ini deng) @ ngeumong cafe jatinangor jam5 sore saya akan memfloorkan hasil recce..
deg degan booo! (brasa mw sidang..)
smoga smw tidak kecewa dengan kinerja saya..
dan maafkan klo sangat molor dari deadline.. :(
sekian tulisan ga penting dan amat sangat lebay ini..
wassalam!
#salampenuhcintabwt89darilisma. :*
89P kedatangan anggota keluarga baru..!
Dalam acara kumpul 89P di KFC Dago tanggal 20-10-2010 lalu, hadir beberapa orang pemeran tokoh dalam Flickering Light yang telah lulus casting (Selamat!).
Siapa saja mereka? Ini dia:
Uji, pemeran Tama |
Tia, pemeran Adhella |
Rachim, pemeran Iyan |
Pemeran Chyntia tidak hadir, dan 3 pemeran lain (ayah Adhella, Ibu Adhella, dan Reza) belum ditemukan. Heuheu.
Itu orang-orang yang di depan layar. Untuk yang di belakang layar, ada anggota baru juga loh, yaitu Ari yang bertugas membuat soundtrack film Flickering Light.
Ari *ehem* melirik Tia. Ahahaha.. Piss ah ^_^v |
Bicky (Scriptwriter & Sutradara) dan Kiky (Astrada 1) |
Robby (Produser) dan Lisma (Manajer Lokasi) |
Yuki (Art Director sekaligus... |
... "asisten pribadi" a.k.a pacarnya Rachim :p) |
Oya, ada juga Ochi, "supporter" Bicky. Ahahahaha... Just kidding...
Ochi |
Malam itu, Bicky membagikan skenario kepada para pemain dan menjelaskan beberapa scene. Ari juga dikasih, dan diberi penjelasan tentang scene-scene mana saja yang perlu sentuhan ilustrasi musik.
Setelah kumpul dengan para pemain selesai, acara dilanjutkan dengan rapat internal kru yang membahas tentang persiapan departemen Art, tentang cara mencari 3 pemeran lain yang belum ketemu, tentang pencarian lokasi syuting, dan lain-lain.
Pertemuan 89P berikutnya akan diadakan hari Jumat, 22-10-2010 di Jatinangor, dengan agenda utama mendengarkan presentasi Lisma tentang tempat-tempat yang ia temukan, yang berpotensi dijadikan lokasi syuting.
Beberapa hari setelah itu, 89P akan memulai proses reading.
Reading adalah membaca *ya iyyaaaalaah*. Hehe.
Maksudnya, reading adalah saat-saat dimana para pemain membaca skenario, memahami tiap scene nya, menghayati karakternya, dan mempelajari dialognya.
Wheeeww.. Semakin mendekati hari syuting, proses produksi akan semakin menarik.
So, keep following ya, guys..! :)
Foto dan tulisan oleh Sintamilia
(Department of Behind The Scene)
Signboard |
Casting Room hari kedua-> Sekre BEM FE Unpad |
Pamphlet |
Characters' Background |
"Pokoknya gue harus jadi pemain utama. Kalau enggak, gue tusuk nih!"- Production Manager- |
Produser ber-helm |
Inside the casting room |
Sutradara sedang serius |
Hari pertama casting (Jum'at, 1 Okt '10) berlokasi di sekretariat PSM
Hari kedua (Sabtu, 2 Okt '10) bertempat di sekre BEM FE Unpad
(Thanks to PSM & BEM FE Unpad)
Yang motret: Robby dkk
Yang ngedit foto: Steva
Rest, Ice, Compress, Elevation (RICE) adalah pertolongan pertama jika terjadi perdarahan.
Rest: istirahatkan tubuh yang terluka. Ice: kompres bagian yang perdarahan dengan es. Compress: tekan dan ikat hingga bagian tersebut tidak dapat bergerak. Elevation: posisikan bagian tubuh yang perdarahan lebih tinggi dari dada, letakkan di atas benda lembut seperti bantal.
Setiap penderita hemofilia harus mengonsumsi makanan sehat, menjaga berat tubuh agar tidak berlebih (berat badan yang berlebih dapat mengakibatkan perdarahan sendi di bagian kaki), berolahraga, menjaga kesehatan gigi dan gusi, melakukan imunisasi, menghindari obat-obatan tertentu (Aspirin, misalnya), serta memberi informasi tentang hemofilia pada lingkungan sekitar (sekolah, rumah sakit, serta lingkungan rumah).
Terapi-terapi yang biasa dilakukan untuk penderita hemofilia antara lain terapi on-demand, yang dilakukan pada insiden perdarahan akut. Terapi ini untuk mencegah kehilangan darah sesegera mungkin. Terapi lainnya adalah profilaksis, yaitu pemberian faktor pembeku secara teratur untuk mencegah perdarahan spontan dan mengurangi atau menghindari kerusakan sendi
Untuk mendapatkan perawatan dan kualitas hidup yang baik bagi penderita hemofilia, diperlukan biaya yang besar, khususnya di Indonesia. Sebagai contoh, satu ampul faktor pembeku harganya sekitar 1,3 juta rupiah. Padahal, penderita hemofilia memerlukan faktor pembeku tersebut secara terus menerus seumur hidupnya.
Vaksin hepatitis A dan B dianjurkan untuk semua orang yang menerima produk darah, termasuk penderita hemofilia. Sayangnya, tidak ada vaksin untuk hepatitis C. Penderita hemofilia juga berisiko tertular HIV melalui transfusi darah. Namun, kini telah ada faktor VIII rekombinan yang dapat digunakan untuk penderita hemofilia tanpa risiko tertular virus.
World Federation of Hemophilia merupakan organisasi hemofilia tingkat internasional yang bertujuan meningkatkan kehidupan penderita hemofilia. Organisasi hemofilia tingkat nasional bisa ditemukan di beberapa negara di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, ada Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI) yang berpusat di RSCM Jakarta.
X dan Y, adalah 2 jenis kromosom pada manusia. Perempuan memiliki 2 kromosom X, sementara laki-laki memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y. Gen hemofilia terdapat pada kromosom X.
Laki-laki penderita hemofilia mendapatkan gen hemofilia dari ibunya yang carrier. Laki-laki penderita hemofilia tidak akan mewariskan gen tersebut pada anak laki-lakinya, melainkan menurunkannya pada anak perempuan sehingga anak perempuan tersebut carrier.
Yang juga penting diketahui, pemberian suntikan pada penderita hemofilia tidak boleh dilakukan ke dalam otot. Hal ini harus diingat dan diperhatikan oleh penderita hemofilia, karena tidak semua petugas medis mengetahuinya.
Zat pembeku darah yang diberikan secara teratur pada penderita hemofilia memungkinkan mereka dapat hidup normal, berkualitas, dan produktif. Penderita hemofilia juga memiliki tingkat harapan hidup cukup tinggi seperti layaknya orang sehat yang lain, selama mereka mendapatkan treatment yang baik.
Sumber gambar: detiknews.com
Inhibitor merupakan salah satu komplikasi yang dapat terjadi pada penderita hemofilia. Suatu inhibitor terjadi jika sistem kekebalan tubuh menganggap konsentrat faktor VIII atau IX sebagai benda asing, lalu menghancurkannya. Hal ini sangat fatal, karena konsentrat faktor tidak lagi efektif, maka perdarahan tidak akan berhenti. Penderita hemofilia dengan inhibitor dapat menjadi cacat karena perdarahan sendi, dan dapat meninggal jika terjadi perdarahan berat.
Johann Lukan Schonlein (1793-1864) adalah seorang dokter asal Jerman yang pertama kali memperkenalkan istilah haemophilia. Murid Schonlein yang bernama Hopff, adalah orang yang pertama kali menggunakan istilah tersebut tahun 1828.
Karena faktor pembeku yang diberikan kepada penderita hemofilia terbatas masa berfungsinya, pengobatan dan perawatan hemofilia harus dilakukan sepanjang hidupnya.
Laki-laki penderita hemofilia tidak wajib disunat. Hal ini telah disepakati oleh para ulama.
Mengabaikan memar dan luka pada penderita hemofilia bisa berakibat fatal. Semakin parah perdarahan, semakin banyak faktor pembeku yang diperlukan. Perdarahan tidak boleh dibiarkan karena pengobatannya akan menjadi berlarut-larut, lebih lama, dan lebih mahal.
Nyeri, merah, dan bengkak pada sendi menandakan adanya perdarahan pada daerah tersebut. Jika perdarahan sendi tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan cacat. Karena itu, penderita hemofilia harus mengendalikan aktivitasnya agar tidak berlebihan.
Olahraga perlu dilakukan penderita hemofilia untuk menjaga otot dan sendi agar tetap kuat. Penderita hemofilia ringan dapat melakukan hampir semua jenis olahraga, termasuk sepakbola. Namun, untuk penderita hemofilia berat, sepakbola bisa menimbulkan perdarahan hebat. Renang adalah olahraga dengan risiko sangat ringan yang banyak dianjurkan untuk para penderita hemofilia.
Perawatan hemofilia tidak hanya pengobatan fisik, namun juga pelatihan edukasi emosional/psikologis. Hal ini disebabkan sebagian besar anak dan remaja penderita hemofilia merasa kurang percaya diri dan menarik diri dari pergaulan. Pendampingan dari orang-orang terdekat sangat penting.
Queen Victoria (1837-1901) dari Inggris adalah seorang carrier hemofilia. Ia menurunkan gen tersebut pada anak laki-lakinya, Leopold, dan dua anak perempuannya, Alice & Beatrice (carrier). Leopold meninggal pada usia 31 tahun karena perdarahan otak, sementara Alice & Beatrice menyebarkan penyakit tersebut ke Spanyol, Jerman, dan Keluarga Kerajaan Rusia. Karena itulah hemofilia disebut The Royal Disease.
Sumber gambar: tribunnews.com
REFERENSI
- There For You
- Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI)
- Yayasan Peduli Hemofilia
- Haemophilia Foundation of New Zealand (Facebook)
- Hemophilia Foundation of Northern California (Facebook)
- Hemophilia Foundation of Illinois (Facebook)
- Hemophilia Foundation of Greater Florida (Facebook)
- Oklahoma Hemophilia Foundation (Facebook)
- The Hemophilia Foundation of Southern California (Facebook)
- Hemophilia of Georgia
- Great Lakes Hemophilia Foundation (Facebook)
- National Hemophilia Foundation (Facebook)
- Hemophilia Federation of America (Facebook)
- NVHP (Facebook)
- National Hemophilia Foundation
- World Federation of Hemophilia Argentina
- Hemophilia World Congres 2010
- World Federation of Hemophilia USA
- World Federation of Hemophilia / Federación Mundial de Hemofilia (Facebook)
- Yayasan Dilts
- Yayasan Dilts (Facebook)
- FSG Medan (Facebook)
- Société canadienne de l'hémophilie (Facebook)
- Canadian Hemophilia Society / Société canadienne de l'hémophilie (Facebook)