Awalnya...
saya membaca blog Robby tentang pengalamannya ke Jakarta sendirian. Tulisannya menarik dengan ending yang kocak. Dari situ, saya baru tahu kalau ia sedang melakukan riset di Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia RSCM Jakarta.
Hmm.. seingat saya, selama ini dia belum pernah riset untuk film-filmnya. Jadi kalau dia sampai jauh-jauh ke Jakarta, sendirian, untuk riset, berarti produksi kali ini akan beda dan spesial.
Ikut Riset
Suatu hari di akhir Maret, saya yang sedang jenuh di Bandung berencana ke Jatinangor. Dengan niat silaturahmi *tsaaah.. gaya..* saya membuat janji untuk bertamu ke Bicky dan Robby.
Ketika meng-sms Robby,
Saya : By, besok aku ke rumah ya
Robby : Boleh. Ngapain?
Saya : Refreshing
Robby: Kalau mau refreshing sih, ke Jakarta aja.
Saya : Kapan?
Robby : Ya besoklah.
Jreng jreng. Ternyata dia punya rencana ke Jakarta untuk riset. Dipikir-pikir, meski mendadak, boleh juga idenya. Maka saya pun membatalkan janji ke kosan Bicky. Dan dengan alasan jenuh-stres-pengenrefreshing-inginmeninggalkanBandung, saya pun ikut Robby ke Jakarta.
Keesokan paginya, saya tiba duluan di stasiun Bandung. Robby terlambat, dan Parahyangan pun berlalu. Sebagai tanda maaf, tiket Argo Gede saya dibayari olehnya. Agak berlebihan, menurut saya. Tapi jujur saja, saya sulit menolak rezeki :p
RSCM Jakarta
HMHI menempati sebuah ruangan kecil di RSCM. Di sana, Robby banyak bertanya pada teman-teman (penderita) Hemofilia yang kebetulan ada disana. Termasuk, berbicara pada para ibu yang anaknya menderita Hemofilia.
Saya sempat menegur Robby yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan mencatat hasil wawancara. Eh, malah saya yang diminta mencatatkan. Yah.. karena menurut saya informasinya menarik, sayang kalau tidak didokumentasikan. Maka saya pun mencatat.
Tak berapa lama, Robby mengeluarkan handycamnya. Dari tadi kek! :p
Hasil riset
Hari itu, kami menggali pengalaman-pengalaman hidup teman-teman Hemofilia. Beberapa ceritanya lucu dan unik. Meskipun tentu saja ada juga yang membuat sedih.
Pengalaman para ibu juga tak kalah mengharukan.
Bagaimana pertama kali mereka mengetahui anaknya menderita Hemofilia, bagaimana mereka berusaha melindungi se-protektif mungkin, bagaimana was-wasnya mereka setiap anak-anaknya bermain dan beraktivitas, dan lain sebagainya.
Saya pun baru tahu, ternyata teman-teman Hemofilia bisa hidup normal dan produktif, asalkan treatment-nya baik.
Sekitar pukul lima sore, kami meninggalkan RSCM. Saya yang masih belum ingin pulang ke Bandung, memutuskan untuk menginap di rumah seorang teman di Jakarta Pusat. Robby pun pulang sendiri. Ketinggalan Parahyangan lagi, naik Argo Gede lagi
Tekor ni ye.. :D
A few days later..
Robby meminta hasil catatanku. Sedikit malas sebenarnya, karena harus diketik dengan rapi & mengirimnya via message fb. Tapi mengingat tiket Argo Gede gratis waktu itu..
Hehe..
Dan sekarang tiap rapat pasti deh saya yang disuruh jadi notulen..
Huft.. -_-‘
REFERENSI
- There For You
- Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI)
- Yayasan Peduli Hemofilia
- Haemophilia Foundation of New Zealand (Facebook)
- Hemophilia Foundation of Northern California (Facebook)
- Hemophilia Foundation of Illinois (Facebook)
- Hemophilia Foundation of Greater Florida (Facebook)
- Oklahoma Hemophilia Foundation (Facebook)
- The Hemophilia Foundation of Southern California (Facebook)
- Hemophilia of Georgia
- Great Lakes Hemophilia Foundation (Facebook)
- National Hemophilia Foundation (Facebook)
- Hemophilia Federation of America (Facebook)
- NVHP (Facebook)
- National Hemophilia Foundation
- World Federation of Hemophilia Argentina
- Hemophilia World Congres 2010
- World Federation of Hemophilia USA
- World Federation of Hemophilia / Federación Mundial de Hemofilia (Facebook)
- Yayasan Dilts
- Yayasan Dilts (Facebook)
- FSG Medan (Facebook)
- Société canadienne de l'hémophilie (Facebook)
- Canadian Hemophilia Society / Société canadienne de l'hémophilie (Facebook)
0 komentar