Bandung, 2 Juni 1987. Sama seperti kebanyakan orang, tidak ada yang special selain Robby adalah penderita low vision. Bukan lahir dari keluarga yang memiliki cita rasa seni tinggi. Masa kecil hingga SMA cukup jauh dari dunia berkesenian malah cenderung berfikir scientific. Sebagai anak ke-2 dari 3 bersaudara dengan 1 kakak perempuan dan satu adik laki-laki telah membentuk kepribadian yang cenderung mandiri.
Sedikit "terjerumus" oleh bujuk rayu seorang teman, Robby atau yang lebih siring menggunakan nama tulis Obbye ini mulai masuk ke dunia lebih kreatif di DIII Fakultas Ilmu Komunikasi NPAD sub-program studi periklanan. Walau "terjebak" namun sangat menikmati "keterjebakan" dan mulai membentuk pola pikir baru. Memasuki gerbang periklanan mendorong Obbye untuk berkenalan dengan dunia baru pula yaitu fotografi dan sinematografi yang sudah mengenal dunia digital imaging dan pre-press. terlebih dahulu. Kedua hal ini selanjutnya akan menjadi sesuatu yang paling dicintai. Meski sudah pernah membuat film pendek berbekal kamera digital namun Cinematography Club FIKOM UNPAD-lah awal berkenalan dengan keilmuan sinematografi. Benih-benih kecintaan ke sinematografi terus tumbuh, satu per satu karya film pendek lahir walau dengan kesalahan di sana-sini. Ya sepertinya kepala divisi produksi CC FIKOM UNPAD tahun 2007-2008 ini sudah benar-benar "terjerumus".
Basic utama Obbye adalah editor, banyak karya diawali dari video editor tugas-tugas teman, baru tahun 2007 dipercaya menggarap film pendek pertama sebagai sutradara. Waw!!! pengalaman sangat berbeda ketika berada dilapangan dengan duduk manis di meja komputer walhasil banyak sekali kesalahan. 2008 menjadi ujian terberat dimana harus menggarap film Panjang CC ke-2 bertajuk “Gancu Production” dengan bekal ilmu dam pengalanan sekurangnya 2 tahun ke belakang tetap film panjang adalah ujian terberat. Selesai “Gancu” Obbye mulai mendalami penyutradaraan melalui karya-karya film pendeknya dan menjadi kru di departement penyutradaraan tanpa meninggalkan ke-editor-annya.
Ganjaran terbaik dari karya yang masih belajar pernah diraih oleh video art berjudul “Sporty life style” yang menggondol "Juara II Kopetisi multimedia Jelajah DKV Widyatama" (2006), diikuti “Bumper 1003 Jomblo” meraih "Juara Terfavorit Malang Movie Festival (Mavifest)" kategori art video tahun 2007 dan teranyar film pendek berjudul “Ice cone” meraih “Best Movie & Best Director - Scene Fest FISIP UNPAD” pada tahun 2009
Filmografi
Film Indie :
Democracy Project (6 film pendek)_Editor_2010|
The Witness_Sutradara, Editor_2009|
Restrooms_Produser, Sutradara, Editor_2009|
Battle_Produser, Sutradara, Editor_2009|
Surya di Padjadjaran_Astrada 1, Editor_2009|
Hanya miliknya_Editor_2008|
ice cone_Sutradara_2008|
Iman_Sutradara_2009|
Gancu Production_Sutradara_2008|
Jam pasir_Online Editor_2008|
Aku tahu Rara bohong_Editor_2008|
3 Film_Editor_2005|
(Not) Perfect_Sutradara_2007|
Cobek_Editor_2007|
Absurdity of humanity_Editor_2006|
Tanya Shava_Executive Producer_2006|
Sebuah tugas Gita_editor_2006|
Bukan UnJat_Camera Person_2005|
Noda hitam_Editor_2005|
TVC :
Birthday_Sutradara, DoP, Editor_2009!
ILM Global warning 3_Latter From trees_Sutradara, editor_2009|
ILM Global warning 2_Sepatu_Sutradara, editor_2008|
Sun Shine shampoo_Editor_2008|
EDMEE Gentle care_Editor_2008|
B-Ion C_Editor_2008|ILM K3_Sutradara_2005|
ILM no sex before married_Sutradara, editor_2006|
ILM Global warning_Sutradara, editor_2007|
Dokumenter :
Dokumentasi RAPIMNAS Gema Keadilan IV - Bandung Editor_2009|
Pemeriksaan urine rutin_One man crews_2007|
Jambore Nasional_Kameramen, Editor_2006|
The oddisey 10th UNPAD_Editor_2006|
Kampung Mahmud_Sutradara, editor_2005|
Pembinaan keterampilan terpadu masyarakat adat desa terpencil_Depsos RI_Editor_2007|
0 komentar