SAATNYA BERBURU BAKAT-BAKAT AKTING - [CLOSED]

Setelah lama menggodok cerita, INI SAATNYA!!! Kami mengundang bakat-bakat akting untuk mengisi peran-peran dalam film pendek berjudul DLICKERING LIGHT & menjadi keluarga besar 89 Project.

!!!CATAT!!!

1 - 2 Oktober 2010 @ Sekertariat PSM UNPAD - Dipatiukur Bandung | 09:30 - 16:00 WIB

3 Oktober 2010 @ Ngeumong cafe & library | Jatinangor | 09:30 - 16:00 WIB

jangan lupa ya kasih tau keluarga, ayah, ibu, kakak, adik, teman, tetangga, pacar... atau siapa saja.

Terima kasih atas dukungan & kunjungan Teman.

Salam Hangat - | 89 Project

HEMOPHILIA A to Z

(H)emophiliac adalah istilah yang dapat digunakan untuk menyebut orang penderita hemofilia.

(E)ngsel, adalah sendi pada lutut, pergelangan kaki, dan siku yang paling mudah rusak. Sendi engsel hanya mempunyai sedikit perlindungan tekanan dari samping. Karenanya, sering terjadi perdarahan di daerah-daerah tersebut.

(M)engabaikan memar dan luka pada penderita hemofilia bisa berakibat fatal. Semakin parah perdarahan, semakin banyak faktor pembeku yang diperlukan. Perdarahan tidak boleh dibiarkan karena pengobatannya akan menjadi berlarut-larut, lebih lama, dan lebih mahal.

(O)lahraga perlu dilakukan penderita hemofilia untuk menjaga otot dan sendi agar tetap kuat. Renang adalah olahraga dengan risiko sangat ringan yang banyak dianjurkan untuk para penderita hemofilia.

SELAMAT DATANG DI BLOG 89 PROJECT

Blog 89 Project akan mengajak kita masuk lebih dalam tidak hanya proses belakang layar film pendek berjudul "Flickering light" semata, namun akan lebih jauh mengetahui informasi tentang hemofilia, atau fakta-fakta menarik tentang dunia "darah".

Blog ini didedikasikan sepenuhnya untuk menunjang penyebarluasan informasi tentang 89 Project dan hemofilia.

Terima kasih atas dukungan & kunjungan Anda.

Salam Hangat - | 89 Project

SMITH STORY

"About seventy or eighty years ago, a woman by name of Smith, settled in the vicinity of Plymouth, New Hampshire, and transmitted the following idiosyncrasy to her descendants. It is one, she observed, to which her family is unfortunately subject, and had been the source not only of great solicitude, but frequently the cause of death. If the least scratch is made on the skin of some of them, as mortal a hemorrhagy will eventually ensue as if the largest wound is inflicted. (…) So assured are the members of this family of the terrible consequences of the least wound, that they will not suffer themselves to be bled on any consideration, having lost a relation by not being able to stop the discharge occasioned by this operation." -(Otto JC. The Medical Repository. 1803;Vol VI (No 1):1-4)-

ROYAL DISEASES

Hemofilia seringkali disebut dengan "The Royal Diseases" atau penyakit kerajaan. Ini di sebabkan Ratu Inggris, Ratu Victoria (1837 - 1901) adalah seorang pembawa sifat/carrier hemofilia. Anaknya yang ke delapan, Leopold adalah seorang hemofilia dan sering mengalami perdarahan. Keadaan ini di beritakan pada British Medical Journal pada tahun 1868. Leopold meninggal dunia akibat perdarahan otak pada saat ia berumur 31 tahun. Salah seorang anak perempuannya, Alice, ternyata adalah carrier hemofilia dan anak laki-laki dari Alice, Viscount Trematon, juga meninggal akibat perdarahan otak pada tahun 1928.

SUDAH MEMILIKI OST

"The journey" telah resmi jadi Original Soundtrack Flickering Lighy. Lagu ciptaan Hetza Fadilah atau lebih akrab di panggil Eca ini memang dipesan khusus. Bersama rekan duo dalam "The Foppish", Ari (Ari Toma) berhasil menterjemahkan FL dalam rasa yang berbeda, lirik dan melodi.

Lagu lain yang akan tak kalah oke adalah "Unreal Hope". Bertema kegalauan, Unreal Hope menjadi representasi perasaan Adhella yang paling dalam

Untuk mengunduh, silahkan Klik ikon di side bar

>THE FOPPISH FANS PAGE

Salam Hangat - | 89 Project



Crew, adalah suatu yang utama dalam sebuah produksi film. Adalah daging, tulang, dan darah 89 P. Dan semestinya ini adalah curhatan sang Produser, Robby Prasetyo, karena dia lah yg pusing ngurusin crew. Tapi ga papa lah, gw culik sedikit untuk bicarakan ini dari sudut pandang gw.

Saat itu crew hanya bertiga. Robby sang Produser, Lulu sang Script-writer, dan gw paling tampan. Ga lama, karena setelahnya bergabung resmi Sinta sang Director of BTS. Cukup lama kita berempat, kerjaannya riset-rapat-riset-rapat, terus sampe berguling-guling.

Saat itu kita berpikir, “sudah cukup dedengkot-nya, sekarang kita butuh aura muda” (ga juga, ni cuma karangan gw). Dan hal tersebut mungkin menjawab, kenapa crew selebihnya ada dari angkatan muda.

Masuklah Alvi sebagai crew BTS, Fadhli sebagai DoP bersama Lutfi dan Andhika, Kiky sebagai astrada 1 (kecuali yg ni udah tua), Steva sebagai astrada 2, Laila sebagai UPM, Yuki sebagai Art Director beserta Reza Marza (sets n props) dan Putu Ayu (make up), (huff..hahh...huff...belom selsesaikah?), Lisma sebagai Location Manager, Iman sebagai transport manager, dan Rahajeng sebagai consumpt manager.

Nah, bisa diitung tuh, 1..2..3..banyak. Hadoh, gw biasa produksi film 5 biji jadi, kali ini kerja dengan 15 orang (n bahkan ni belum lengkap), seru! Sebelum gw berlanjut kepada betapa mengesankannya orang2 di atas, gw curhat colongan dulu. (n sepertinya akan cukup panjang)

Pas anggota kita baru berempat, plot cerita sudah jadi, dan terus dalam proses pengembangan. Dan salah satu daya semangat gw di produksi ini adalah; gw akan memvisualisasikan sebuah script hasil karya Lulu, salah satu dedengkot CC yang paling gw kagumi dalam hal script writing.

Entah kenapa, soalnya sebenarnya Lulu itu multi-talented, ia terlihat bisa apa aja. Kalo di bola ituh, dia seperti libero yg bertahan sambil menyerang, juga ikut menggelandang, ngasih umpan, mencetak skor, dan menjaga gawang. (adakah posisi seperti itu? Gw rasa cuma Lulu yg bisa haha.. ^.^’)

Gw terus menunggu dan bertanya, seperti apa script Lulu nanti, seperti apa, dan seperti apa... Sampai tiba sebuah hentakan besar menggoncang. Awalnya gw kira itu gempa 27 skala richter. Tapi adakah gempa yg bisa dikirim lewat sms? Ya, saat itu gw di Jakarta, dan menerima sms dari Robby yg masih bertajuk “kabar burung”. Bahwa Lulu akan resign dari 89 P. (sialan, kalo ketemu ituh burung, langsung gw sepet pake jarum pentul)

Sesampainya kembali di Jatinangor, ada satu hal yg sangat membuat gw sedih, bahwa ternyata “burung” tersebut sudah berhasil menyampaikan pesannya kepada realita. Di rapat selanjutnya, gw speechless, semua ini salah gw, gw nyesel banget, seandainya gw lebih serius mencari itu burung sampe ketemu, sebelum ia mengabarkan berita duka ini dengan lantang.

Tidak berhenti sampai di situ, bahkan Lulu sendiri mengusulkan gw yg menggantikannya menulis script 89 P. Astaga, ternyata gw salah menilai ini adalah gempa 27 skala richter. Ini, adalah gempa 73 skala richter. (adakah seseorang yg memahami posisi dan perasaan gw saat itu?)

Mungkin hal ini seharusnya berwarna (positif), “ini kesempatan u nunjukin kemampuan gw”, “ini kepercayaan tinggi yg ga akan gw sia-siakan”, n “ini adalah hal berharga yg akan ada di tangan gw”. Tapi tidak, saat itu hal ini benar2 terasa sangat memilukan. Walau Lulu meyakinkan gw dan semua crew dengan setumpuk sanjungan (n gw menyesal kenapa saat itu begitu mudah jatuh dalam sanjungan).

Semua hal menakjubkan yg gw bayangkan runtuh dalam satu tepukan. N nothing we can do about it, karna Lulu emang mesti fokus skripsi sebelum disapu bersih fakultas. Sangat berat kehilangan Lulu, tapi lebih berat ditunjuk olehnya. Gw akan lebih tenang seandainya Lulu nunjuk Salman Aristo sebagai pengganti, equal. Tapi dari Lulu jatuh ke gw, itu degradasi dalam berbagai aspek.

Gw berpikir, masih terlalu pagi untuk sebuah masalah besar. Kejadian ini tuh seperti make “phone a friend” di pertanyaan 500ribu. Perjalanan kita masih sangat jauh, dan kita kehilangan “phone a friend”? can you imagine?

Lulu pergi, gw jd script writer, what else that world need to create a major disaster? But shows must go on. Dengan segala keterbatasan kemampuan dan perasaan, dengan setumpuk rasa kesal dan ketidakberdayaan, ga akan membuat gw mundur dan tenggelam.

Tanpa Salman Aristo pun, kita akan buat film ini menjadi berlian. Tanpa Tere dan Didi Petet pun, kita akan buat film ini ga terlupakan. Kita akan berikan apa yg telah kita pelajari. Kita akan tunjukkan apa yg telah kita kerjakan. Kita akan kembangkan bunga teratai dari sekolam lumpur...

And now is the time we move forward, lets past just be our guide,

We are on fire my friend, n keep this fire up, so we can serve the best to the last...  ^_^v



Sedikit cuplikan dari hari Hemofilia Se-dunia yang diselenggarakan HMHI (Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia). 17 April 2010 di Lapangan Basket Universitas Indonesia - Salemba Jakarta


Catatan Harian Orang Kesurupan


"The Proposal"



Sesungguhnya ini adalah tulisan pesanan Director of BTS, Sintamilia. One day, Sinta told me, sebenernya gw pengen banget lo nulis curhatan tentang 89 Project. Dan saat itu gw berpikir, wah ide bagus tuh, karena kebetulan belum ada tulisan seperti itu d 89 P. Jd, ga perlu basa basi. Here...We...Go!!!

Gw dengan senang hati memulainya dari proses “pelamaran”. Gw lupa tepatnya kapan di bulan apa, tapi saat itu 89 P baru terdiri dari 2 org dedengkot film di Fikom Unpad. Yaitu Robby Prasetyo (master of editing, directing, n graphics) dan Lulu Fahrullah (master of script writing, directing, n leading a project).

Dan mereka sudah ga diragukan lagi adalah sutradara-sutradara handal debutan Cinematography Club Fikom Unpad (CC). Dan yg membuat gw bingung adalah: 2 orang sutradara handal, berkumpul, dateng ke kosan gw, mencari seorang sutradara. (what the hell happening?)

Trnyata yg merekomendasikan gw adalah Lulu, yg didasarkan pada film panjang CC yg gw sutradarai, “X” [cross], yg sbenernya film tersebut gagal selling, jadi hanya org2 tertentu aja yg beruntung sempet nonton film itu sebelum menghilang dari dunia.

Sebelum memiliki nama, kita menyebut kerjaan ini “proyek sangat serius”. Sebutan yang sangat menarik, karena sesungguhnya selama di CC gw belum pernah sempet “sangat serius”. Dan jujur aja, bahkan film “x” [cross] sendiri, gw sangat merasa masih belajar penyutradaraan di situ, (sorry Gita, produser film “x” [cross], hehe ^_^v).

Awalnya gw ngeri. Karena 1, ini proyek sangat serius, 2, gw ga kepikiran “sangat serius” itu seperti apa, ‘cause kehidupan gw sejak bayi selalu diilhami kata “santai”. Tapi ada 2 hal jg yg membuat gw berani maju.
Robby berani meyakinkan bahwa kita akan bekerja dengan tim terbaik. DOP terbaik, astrada (asisten sutradara) terbaik, camera person terbaik, script writer terbaik, art director terbaik, peralatan terbaik, dan crew terbaik.

Kedua, masa persiapan yang sangat-sangat panjang. Satu dari beberapa hal yang ga pernah gw liat di CC. (CC selalu ngebut kalo bikin proyek T_T). Hal itu melegakan gw, karena gw merasa film ini akan dipersiapkan dengan sangat amat matang sekali, sebelum kita memulai proses merekam di lapangan.
Lagipula, di sana ada Lulu, ada Robby, what else that world need to be a good director?
Gw terima, dengan deg-degan, bergejolak, dan sangat bergairah.

Sejak saat itu gw bertekad, ini bukan lagi latihan dan persiapan, ini adalah perang. CC build me in the last 3 years, now i’m ready, and won’t make CC disapointed in me. Ini akan jadi film terbaik gw, film yang akan gw perlihatkan dengan bangga kepada dunia.

Dan terakhir, sesungguhnya gw sangat berharap, kalau film ini akan menunjukkan kemana gw harus pergi dan memijak. Meyakinkan gw bahwa tanah yang gw injak saat ini tidaklah serapuh yang mereka bayangkan. Bahwa gw ada di sini, dan akan menghasilkan sesuatu.

the end?
you wish..
 
tobe continue
 

Breakdown script hari pertama diadakan tanggal 24 Agustus bertempat di kampus Fikom Unpad Jatinangor. Kali ini hadir para pendatang baru 89 Project, yaitu Steva sebagai Astrada 2, Yuki sebagai Art Director, dan Lisma sebagai Location Manager. Cewek semua ya? Hoho..
Sayang sekali departemen kamera (yang notabene cowo semua itu) tidak hadir.

Di hari pertama itu, belum membedah naskah per scene; baru membahas tentang karakter dua tokoh utama, dan menjelaskan tentang hemofilia buat kru pendatang baru.



Stevania Randalia, as Second Assistant Director

Yuki A Nagarani, as Art Director



Robby (Produser) dan Bicky (Scriptwriter & Director) memperagakan adegan pacaran di mobil *eh?*

Gini nih, pose Kiky (Astrada 1), Laila (Production Manager) kalau lagi nyimak. Di sebelah kiri ada anak buah Laila, Lisma as Location Manager









Coretan Bicky yang menjelaskan tentang bagaimana gen hemofilia diturunkan. Ada yang (tidak) mengerti? :p





Photos by Just_v
Text by Sintamilia
from 89 Project Behind The Scene

Ini bukan press release! Hanya sekedar catatan produser saja.

Kalo dipikir sudah sekitar 3 bulan dari kali pertama 89 Project release yang tepat bersamaan dengan dimulainya script development. Perjalanan yang cukup melelahkan n membosankan berkutat di cerita pindah ke riset ke cerita lagi ke riset lagi dan begitulah, demi merangkup hemophilia dalam 6 halaman naskah bertitle “Flickering Light” berdurasi tak lebih dari 30 menit saja.

Beda banget dengan story development film-film fiksi yang pernah saya buat. Banyak “kelogisan cerita” yang mau tidak mau harus di jaga. Yapz ini bukan film fiksi biasa, namun film fiksi yang dibangun atas kejadian real, fakta n riset dibalut alur dramatika percintaan yang tentu tak biasa. Itulah tantangan terbesar kami dari aspek cerita.

Mari kita fokus ke story developing “Flickering Light”. 
Seperti lansiran post sebelumnya, tanggungjawab penulisan naskah berada pada Lulu Fahrullah. Namun sekitar sebulan menulis, Lulu terpaksa ter-resuffle, posisinya naik jadi Script supervisor dan penulis naskah berpindah ke Bicky Perdana sang sutradara. 

Proses transisi tidak mudah. Ada pepatah “lain tangan lain hasil” (itu sebenernya pepatah saya sendiri..heheheh). Taste berbeda, style penulisan berbeda, cara kerja berbeda, pokonya beda lah, walhasil proses penulisan sedikit terhambat, tapi..tapi…tapi… All iz well. Semua masih berjalan sesuai timeline…fuihhhh.

Bicky memulai dari sinopsis yang Lulu serahkan. Banyak debat n diskusi, setidaknya ada 6 kali pertemuan. Ada aja hal yang harus diperdebatkan, mulai dari kontent cerita, setting, dialog bahkan nama tokoh menghiasi diskusi2 alot. Lokasi diskusi pun nomaden biar meminimalisir kebosanan melihat kru itu-itu saja. Kalo sedang “miskin” pilihan pasti di kostan pa Sutradara, namun kalo lagi pengen nguras dompet, “Remo ” bisa jadi tempat yang cocok.
Mendiskusikan cerita di Ngeumong Cafe


Dalam rentang 3 bulan, draft demi draft dijalani. Terjadi 5 kali revisi n biasanya revisi itu merubah 20%-30% cerita sebelumnya. Ya itu tadi, mensinkronkan fakta, imajinasi n artistik bisa bikin orang mudah stress walhasil mood kru naik turun, selalu bikin jantung berdebar apalagi menjelang deadline. 

Ngomong-ngomong deadline, dengan segala kerendahan hati n puji syukur, meski tantangan ga mudah, Alhamdullilah “Flickering Light” selesai dan sudah disahkan menjadi final draft pada hari Senin 23 Agustus 2010 pukul 3:32 dini hari, tepat sebelum santap sahur di kediaman saya.

12 Halaman, 6 lembar, 21 scene, 2 pemain utama, dan 15 lokasi siap memasuki tahap paling krusial dalam produksi film fiksi yaitu “BREAKDOWN SCRIPT” fffuuuiihhh.. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan ridhoNya untuk 89 Project. Amin!!!

-Robby Prasetyo-

Awalnya yang datang hanya segini. Robby (Producer), Bicky (Scripwriter & Director), Kiky (Assistant Director), dan yang motret :D


Remo Special Pizza, Satu untuk Semua

Bicky menunjukkan pada Kiky adegan "duduk di atas wastafel". Kiky-nya malah ngaca. Maklum, cewek :p

Pindah tempat duduk biar lebih lega

Robby in action

Kompakan nyeruput minuman, sebelum 'perang' lagi melawan Robby :D

Yang datang belakangan: Fadli sebagai DOP, ditemani Puput

 Lutfi sebagai penata lampu dan Dhika sebagai cameraperson

Rapatnya lama banget sampai tempatnya sepi dan jadi pengunjung terakhir



Lokasi: Resep Moyang, Jl Pahlawan no 73

Maaf ya kalau fotonya masih agak-agak gelap..
Maklum, masih pemula.
Huehehehe.. ^_^




-Sintamilia-

Hey, ini postingan tidak penting!
Kenapa masih dibaca?
Hehe..

Untunglah tidak ada peraturan yang bilang kalau nulis di sini mesti "penting".
Jadi biarlah aku menyampah di sini ye..

Dilarang protes! Hihi..

Mau nyambung postingan yang kemarin, dimana Bicky 'berkhayal' tentang pemain, lokasi, dan properti untuk film ini.
Aku juga jadi pengen ikutan berkhayal.. :D

Kalau aku sih..
pengennya tokoh utamanya itu.. Christian Sugiono.
Ga tau deh karakternya cocok apa gak. Yang penting GANTENG.
LOL
Terus untuk tokoh utamanya perempuannya..

Pengen Tsania Marwa,



atau Pevita Pearce

Tokoh pembantu prianya.. Rifky Balweel


Tokoh anak kecilnya.. BAIM :D
Baim, kamu ga usah kaget gitu.
Biasa aja.
Nanti lalatnya masuk mulut kamu.. Hihi

Dan kalau Bicky pengen ada adegan di Pantai Santolo..
Aku maunya pantai di Lombok..
Kapan ya, aku bisa ke lombok? T_T


Mumpung pemain dan lokasinya belum ditentukan,
gapapa dong, aku berkhayal?

Kayaknya sih sebagian besar pemain-pemain yang aku 'rekomendasikan' ini agak-agak ga sesuai sama naskah.
Maap ye..
cuma pengen nampilin yang indah-indah aja kok.

Kalau ada yang nanya,
"Emang ceritanya gimana sih?"

hohohoho...
Sabar yah..
Tak lama lagi akan diumumkan kok..
Insya Allah akhir bulan ini final draft skenarionya udah jadi..
lalu sinopsisnya akan dipublikasikan..
jadi kalian akan tahu siapa saja tokoh-tokoh dalam cerita ini.
Ok?


So, keep following... =)



89P HIGHLIGHT


ShoutMix chat widget

FOLLOW US

89 PROJECT CREWs


PRODUCER

Robby Prasetyo

PRODUCTION MANAGER
Laila Ramdhini

SCRIPTWRITER SUPERVISOR
Lulu Fahrullah

SCRIPTWRITER & DIRECTOR
Bicky Perdana Putra

1st. ASSISTANCE DIRECTOR
Kiky Amalia Indria Furqon

2nd. ASSISTANCE DIRECTOR
Stevania Randalia Sembiring

DIRECTOR of PHOTOGRAPHY
Fadhli Ahmad

CAMERA DEPT. CREW
Muhammad Andhika Rahayu

CAMERA DEPT. CREW
Lutfi Muhammad

ART DIRECTOR

Yuki A. Nagarani

SET & PROPS
Reza Marza

MAKEUP & WARDROBE
Putu Ayu Andhira Santika

LOCATION & LOGISTIC MANAGER
Lisma Hardiyanti

SOUND RECORDIST
Rizky Indra Purnama

BOOMER
Immanuel Variant R.

EDITOR
Robby Prasetyo

DIRECTOR of BEHIND THE SCENE
Sintamilia Rachmawati

BEHIND THE SCENE CREW
Alvi Rahmawati

ADDITIONAL CREWs
Puput
Kasih Kisah
Ardhito Kristiono

Alam Jenuin D.
Iman Purnama

KOLOM PENDAPAT

!!! COMING UP NEXT !!!

!!! COMING UP NEXT !!!
Flickering Light casting | 1 - 3 Oktober 2010

ADMIN & KONTRIBUTOR BLOG 89 PROJECT