Ini bukan press release! Hanya sekedar catatan produser saja.
Kalo dipikir sudah sekitar 3 bulan dari kali pertama 89 Project release yang tepat bersamaan dengan dimulainya script development. Perjalanan yang cukup melelahkan n membosankan berkutat di cerita pindah ke riset ke cerita lagi ke riset lagi dan begitulah, demi merangkup hemophilia dalam 6 halaman naskah bertitle “Flickering Light” berdurasi tak lebih dari 30 menit saja.
Beda banget dengan story development film-film fiksi yang pernah saya buat. Banyak “kelogisan cerita” yang mau tidak mau harus di jaga. Yapz ini bukan film fiksi biasa, namun film fiksi yang dibangun atas kejadian real, fakta n riset dibalut alur dramatika percintaan yang tentu tak biasa. Itulah tantangan terbesar kami dari aspek cerita.
Mari kita fokus ke story developing “Flickering Light”.
Seperti lansiran post sebelumnya, tanggungjawab penulisan naskah berada pada Lulu Fahrullah. Namun sekitar sebulan menulis, Lulu terpaksa ter-resuffle, posisinya naik jadi Script supervisor dan penulis naskah berpindah ke Bicky Perdana sang sutradara.
Proses transisi tidak mudah. Ada pepatah “lain tangan lain hasil” (itu sebenernya pepatah saya sendiri..heheheh). Taste berbeda, style penulisan berbeda, cara kerja berbeda, pokonya beda lah, walhasil proses penulisan sedikit terhambat, tapi..tapi…tapi… All iz well. Semua masih berjalan sesuai timeline…fuihhhh.
Bicky memulai dari sinopsis yang Lulu serahkan. Banyak debat n diskusi, setidaknya ada 6 kali pertemuan. Ada aja hal yang harus diperdebatkan, mulai dari kontent cerita, setting, dialog bahkan nama tokoh menghiasi diskusi2 alot. Lokasi diskusi pun nomaden biar meminimalisir kebosanan melihat kru itu-itu saja. Kalo sedang “miskin” pilihan pasti di kostan pa Sutradara, namun kalo lagi pengen nguras dompet, “Remo ” bisa jadi tempat yang cocok.
Mendiskusikan cerita di Ngeumong Cafe |
Dalam rentang 3 bulan, draft demi draft dijalani. Terjadi 5 kali revisi n biasanya revisi itu merubah 20%-30% cerita sebelumnya. Ya itu tadi, mensinkronkan fakta, imajinasi n artistik bisa bikin orang mudah stress walhasil mood kru naik turun, selalu bikin jantung berdebar apalagi menjelang deadline.
Ngomong-ngomong deadline, dengan segala kerendahan hati n puji syukur, meski tantangan ga mudah, Alhamdullilah “Flickering Light” selesai dan sudah disahkan menjadi final draft pada hari Senin 23 Agustus 2010 pukul 3:32 dini hari, tepat sebelum santap sahur di kediaman saya.
12 Halaman, 6 lembar, 21 scene, 2 pemain utama, dan 15 lokasi siap memasuki tahap paling krusial dalam produksi film fiksi yaitu “BREAKDOWN SCRIPT” fffuuuiihhh.. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan ridhoNya untuk 89 Project. Amin!!!
-Robby Prasetyo-
-Robby Prasetyo-
By.. kapan sinopsisnya mau dipublish?
aku udah publish duluan di blog pribadi. hohohoho...
yang belum pernah ke Ngeumong pasti heran: kenapa ada ada sepeda??
jangan2 ni cafe merangkap garasi, lagi *dwifungsi*
Hihihi..